
Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Sebuah kejutan menyenangkan hadir bagi generasi yang tumbuh bersama tayangan edukatif “Si Unyil”. Kini, ikon legendaris tersebut hadir kembali dalam bentuk gim mobile interaktif berjudul “Petualangan Si Unyil”, hasil kolaborasi antara LPP TVRI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta developer lokal Gema Game Studio.
Gim ini secara resmi dirilis untuk platform Android dan iOS pada 5 Juli 2025 dan langsung merajai daftar unduhan kategori edukasi di Play Store dalam waktu 24 jam. Banyak warganet menyambut hangat peluncuran ini sebagai bentuk revitalisasi budaya dan edukasi dengan pendekatan digital.
Gameplay: Edukasi Tradisional dalam Format Modern
“Petualangan Si Unyil” menggabungkan elemen platformer petualangan, teka-teki budaya, dan kuis pengetahuan nusantara. Pemain akan mengendalikan karakter Unyil, Usro, dan Pak Raden dalam petualangan lintas daerah di Indonesia, dengan misi menyelamatkan buku budaya yang dicuri oleh tokoh antagonis bernama Ombak Hitam.
Setiap level mengambil latar daerah berbeda seperti:
-
Jogja: Teka-teki batik dan alat musik gamelan
-
Toraja: Tantangan rumah tongkonan dan prosesi adat
-
Bali: Mini game tari barong dan pembersihan pura
-
Kalimantan: Navigasi sungai dan kuis tentang suku Dayak
Selain itu, gim ini menghadirkan fitur:
-
Voice over khas Pak Raden dan Bu Bariah (diisi oleh pengisi suara asli generasi baru)
-
Ensiklopedia interaktif budaya Indonesia
-
Mode “Kuis Cerdas Cermat” yang bisa dimainkan 2–4 orang secara daring
-
Koleksi stiker digital wayang, lagu daerah, dan makanan khas
Teknologi Lokal, Sentuhan Internasional
Game ini dibangun menggunakan game engine lokal “Katalis” dan mendapat dukungan teknis dari alumni ITB dan animasi ISI Jogja. Bahkan, tim kreatif sempat berkonsultasi dengan studio game edukatif dari Finlandia untuk mengoptimalkan alur pembelajaran dan psikologi anak.
Menurut produser utama, Teguh Ardiansyah, target utama gim ini adalah anak usia 7–14 tahun, namun tetap menyenangkan dimainkan oleh remaja dan orang dewasa yang ingin bernostalgia.
“Kami ingin memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia tanpa terasa seperti pelajaran. Ini bukan hanya game, tapi alat budaya.”
Antusiasme Netizen dan Dampak Positif
Di media sosial, tanggapan sangat positif:
-
“Anak saya sekarang tahu bedanya angklung dan kolintang. Terima kasih Unyil!”
-
“Pak Raden versi digital ternyata galak dan lucu juga!”
-
“Wajib ada di setiap tablet sekolah.”
Sejumlah sekolah di Surabaya, Bandung, dan Makassar mulai mengadopsi gim ini dalam kegiatan literasi digital dan muatan lokal. Kementerian Pendidikan menyatakan gim ini akan masuk dalam daftar aplikasi pendukung Kurikulum Merdeka mulai semester depan.
Rencana Ekspansi dan Versi Lanjutan
Developer mengonfirmasi bahwa ekspansi cerita baru dan fitur multiplayer kooperatif akan hadir pada akhir 2025, termasuk episode khusus di Papua, Aceh, dan NTT.
Kesimpulan:
“Petualangan Si Unyil” adalah bukti bahwa nostalgia dan teknologi bisa bersatu untuk mendidik generasi baru. Dengan mengemas budaya dalam medium interaktif yang menyenangkan, Indonesia membuktikan bahwa warisan tidak harus diam di museum — tapi bisa hidup, bicara, dan bahkan lompat-lompat di layar smartphone.