Sepak bola Asia semakin menunjukkan tajinya di pentas dunia. Dalam dua dekade terakhir, Jepang dan Korea Selatan secara konsisten memimpin kebangkitan sepak bola Asia, tidak hanya di level regional, tetapi juga global. Melalui infrastruktur modern, pembinaan usia dini yang solid, serta ekspor pemain ke liga-liga top Eropa, kedua negara ini sedang membentuk masa depan sepak bola Asia yang cerah dan kompetitif.
Jepang: Fondasi Akademi yang Kuat dan Generasi Emas Baru
Jepang telah lama dikenal dengan kedisiplinan dan pendekatan sistematis dalam membangun tim nasionalnya. Akademi-akademi seperti JFA Academy Fukuroi dan kerjasama erat dengan Bundesliga telah melahirkan nama-nama besar seperti Takefusa Kubo, Kaoru Mitoma, dan Ritsu Doan.
Di Piala Dunia 2022, Jepang mengalahkan dua raksasa Eropa, Jerman dan Spanyol, dalam babak grup—menandakan kematangan taktik dan ketahanan mental tim. Kini, dengan semakin banyak pemain Jepang yang merumput di Eropa seperti di Premier League, Serie A, dan La Liga, tim nasional Jepang disebut-sebut tengah memasuki era keemasan baru.
Selain itu, J-League telah menjadi salah satu liga domestik paling profesional di Asia, memberi ruang bagi pemain muda berkembang dan menarik minat klub-klub asing dalam mengamati talenta Jepang lebih dekat.
Korea Selatan: Gabungan Talenta dan Mental Baja
Korea Selatan tak kalah progresif. Keberhasilan Son Heung-min di Tottenham Hotspur membuka jalan bagi generasi muda seperti Lee Kang-in, Hwang Hee-chan, dan Jeong Woo-yeong untuk tampil di panggung Eropa. Pemain Korea kini tidak hanya menonjol secara fisik dan taktik, tetapi juga memiliki kecerdasan bermain yang tinggi.
Dalam Piala Dunia dan Olimpiade, Korea Selatan tampil kompetitif dan konsisten menembus fase gugur. Mereka juga menjadi juara Asian Games 2022 dan runner-up di Piala Asia 2023. Selain itu, K-League terus berkembang dengan pelatihan berbasis data dan analisis taktik modern, serta kolaborasi dengan pelatih dan teknologi dari Eropa.
Dampak Globalisasi dan Ekspansi Komersial
Baik Jepang maupun Korea kini menjadi pasar penting dalam ekonomi global sepak bola. Klub-klub Eropa rutin melakukan tur pramusim ke Tokyo dan Seoul, sponsor besar asal Asia memperluas pengaruh di Liga Inggris dan Bundesliga, dan para pemain Asia kini bukan hanya sekadar tambahan skuad—mereka menjadi tokoh utama.
Jepang dan Korea juga menjadi pionir dalam mengadopsi sport science, VAR, dan AI dalam pengembangan taktik serta manajemen tim, menjadikan sepak bola mereka modern dan adaptif terhadap perubahan global.
Menuju Piala Dunia 2026 dan Olimpiade Paris
Dengan regenerasi pemain yang berjalan mulus, Jepang dan Korea siap memberikan kejutan lebih besar di Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. Target realistis untuk mencapai perempat final kini bukan lagi mimpi. Di level U-23, kedua negara juga menjadi unggulan kuat di Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung dalam hitungan minggu ke depan.
Kesimpulan: Asia Siap Menantang Dunia
Perjalanan Jepang dan Korea adalah bukti bahwa kerja sistematis, investasi jangka panjang, dan visi besar dapat membawa sepak bola Asia ke panggung utama dunia. Keduanya bukan hanya simbol kemajuan Asia, tapi juga inspirasi bagi negara-negara lain di kawasan untuk membangun fondasi yang kokoh menuju masa depan sepak bola yang lebih berkelas dan bersinar.