
Jakarta, 10 Agustus 2025 – Menteri Perdagangan Rahmat Widjaya menjadi sorotan publik setelah pernyataannya di Forum Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Singapura menuai pro dan kontra di Tanah Air. Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa Indonesia siap membuka pintu impor pangan secara lebih luas untuk menekan harga di dalam negeri.
Isi Pernyataan yang Menjadi Sorotan
Rahmat mengatakan, kebijakan impor yang longgar akan membantu kestabilan harga bahan pokok. Namun, pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari sejumlah kelompok tani dan organisasi buruh yang khawatir kebijakan tersebut akan mematikan produksi lokal.
“Kita harus mengutamakan kepentingan petani Indonesia sebelum memikirkan impor,” kata Siti Aminah, Ketua Serikat Petani Nasional.
Viral di Media Sosial
Klip pidato Rahmat yang dipotong dan disebarkan di TikTok telah ditonton lebih dari 5,3 juta kali dalam 24 jam. Tagar #TolakImporBerlebihan dan #DukungPetaniLokal pun trending di Twitter/X.
Respon Pemerintah
Menanggapi kritik tersebut, Rahmat mengklarifikasi bahwa kebijakan impor hanya akan diberlakukan dalam kondisi darurat ketika stok dalam negeri tidak mencukupi. Ia menegaskan pemerintah tetap berkomitmen mendukung produksi lokal.
Dampak Politik
Beberapa anggota DPR mengusulkan agar Rahmat dipanggil ke rapat kerja untuk memberikan penjelasan resmi. Situasi ini diprediksi akan menjadi topik panas dalam pembahasan kebijakan perdagangan nasional bulan ini.