newssportsaz_0q4zf1
Jakarta, 6 Juli 2025 – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pelaksana utama program LPG 3 Kg Satu Harga tahun 2026. Keputusan ini diumumkan melalui Keputusan Menteri ESDM terbaru sebagai kelanjutan dari inisiatif pemerintah untuk memastikan akses energi terjangkau dan merata di seluruh pelosok negeri, khususnya wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Langkah ini menegaskan komitmen negara untuk menjamin keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, sembari menguatkan peran BUMN energi sebagai garda depan pelayanan publik.
🛢️ Tentang Program LPG 3 Kg Satu Harga
Program LPG 3 Kg Satu Harga adalah kebijakan yang mulai dilaksanakan pada 2017, bertujuan untuk menyamakan harga eceran LPG bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terpencil yang sebelumnya menjual LPG jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional.
Dengan harga yang ditetapkan sama di seluruh wilayah, program ini menjadi jembatan keadilan energi dan penopang ekonomi rumah tangga kecil, pelaku UMKM, serta masyarakat berpenghasilan rendah.
📍 Capaian Sejak 2017: Lebih dari 600 Titik Terjangkau
Hingga pertengahan 2025, Pertamina telah berhasil mengimplementasikan lebih dari 600 titik distribusi LPG satu harga yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Dampak positif dari program ini antara lain:
-
Penurunan harga LPG hingga 50% di beberapa wilayah pedalaman.
-
Peningkatan akses energi bersih bagi lebih dari 15 juta rumah tangga.
-
Penguatan ekonomi lokal melalui agen dan pangkalan resmi LPG.
🔁 Perpanjangan Hingga 2026: Fokus Efisiensi dan Integrasi Digital
Dalam pelaksanaan tahun 2026, pemerintah dan Pertamina akan fokus pada:
-
Penyempurnaan rantai pasok dan logistik LPG agar lebih efisien dan tepat waktu.
-
Peningkatan akurasi penyaluran subsidi melalui integrasi data penerima manfaat (DTKS dan P3KE).
-
Digitalisasi sistem distribusi, termasuk pelacakan tabung dan pengawasan HET berbasis aplikasi.
-
Penambahan 90 titik distribusi baru di daerah prioritas, termasuk pegunungan tengah Papua, kepulauan NTT, dan wilayah Kalimantan pedalaman.
“Pertamina bukan hanya pelaksana, tapi mitra pemerintah dalam misi keadilan energi,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
💬 Tanggapan Publik dan Pengamat Energi
Program ini mendapat apresiasi luas, terutama dari masyarakat di wilayah 3T yang selama ini menanggung harga LPG di atas Rp50.000 per tabung.
Namun, sejumlah pengamat energi tetap mengingatkan perlunya:
-
Evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas subsidi.
-
Penguatan pengawasan distribusi untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan.
-
Edukasi publik terkait konversi energi dan efisiensi penggunaan LPG.
“Satu harga harus dibarengi satu pengawasan yang ketat,” kata Prof. Herman Siregar, pakar kebijakan energi dari UI.
📌 Kesimpulan: Energi Terjangkau adalah Hak Warga Negara
Dengan perpanjangan mandat kepada Pertamina untuk menjalankan program LPG 3 Kg Satu Harga hingga 2026, pemerintah menegaskan kembali bahwa akses terhadap energi bersih dan terjangkau adalah bagian dari pelayanan dasar negara. Meski tantangan logistik dan infrastruktur masih besar, kebijakan ini diyakini akan terus mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat bawah.
