IMF Segera Sediakan Pembiayaan Hijau Bersyarat melalui RST: Transformasi Energi Jadi Syarat Utama

Dana baru dari IMF kini secara eksplisit diarahkan untuk mendukung transisi energi hijau, melibatkan syarat reformasi makroekonomi berkelanjutan sebagai syarat utama. Hal ini dilakukan melalui instrumen keuangan terfokus—Resilience and Sustainability Trust (RST)—yang melandasi pembiayaan iklim untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah.

---

RST: Instrumen Adaptif untuk Krisis dan Energi Hijau

Dikonsep sejak 2022, Resilience and Sustainability Facility (RSF)—alat operasional dari RST—menyediakan pinjaman jangka panjang berbunga rendah bagi negara yang membutuhkan investasi iklim, seperti energi bersih dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Audit kebijakan IMF juga menekankan bahwa reformasi kebijakan hijau menjadi bagian tak terpisahkan dari akses pembiayaan ini.
CPI+1

---

Contoh Nyata: Pakistan Dapat Akses US$1,4 Miliar

Pada bulan Mei 2025, IMF menyetujui program baru senilai US$1,4 miliar kepada Pakistan melalui Resilience and Sustainability Trust, yang menambah bantuan iklim sebelumnya dan mendukung program stabilisasi ekonomi negara tersebut.
Reuters+1

---

Kebijakan IMF Kini Sangat Fokus pada Stabilitas dan Iklim

Meskipun menghadapi tekanan dari beberapa pihak, Direktur Eksekutif IMF Kristalina Georgieva menegaskan bahwa organisasi tetap mendukung negara-negara rentan melalui pendekatan makroekonomi yang mempertimbangkan risiko iklim—internalisasi iklim bukan sekadar retorika.
Reuters

---

Ringkasan Inti:

---

Kesimpulan:

IMF semakin mempertegas peranannya dalam transisi energi hijau—bukan hanya lewat kebijakan tetapi melalui instrumen pendanaan konkret seperti RST/RSF. Pembiayaan iklim kini tegas ditautkan dengan reformasi ekonomi hijau, strategi penting bagi negara-negara berkembang dalam menyambut era ekonomi rendah karbon.